YAYASAN UMRONIYAH

Sabtu, 19 Maret 2011

Latihan soal UN


Latihan Soal UN / Ujian Nasional 2011

Ada yang berpendapat bahwa tidak perlu persiapan khusus bagi siswa untuk menghadapi ujian akhir sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN). Yang perlu ditekankan pada siswa adalah ketenangan mental untuk mendukung daya psikologisnya. Hal itu dituturkan Dosen Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara (Uninus) Nurjanah Amna, di Kampus Uninus, Bandung. Kami membenarkan pendapat itu walau pun tidak sepenuhnya benar menurut kami persiapan Ujian Nasional perlu mendapat perhatian atau porsi yang khusus mengingat UN 2011 berbeda dengan UN 2010 diantaranya bahwa UN 2011 bisa menentukan penerimaan di Universitas Negeri. Adalah tak mungkin diterima di Perguruan Tinggi Negeri jika tidak lulus Ujian Nasional. Oleh karena itu siswa harus berlatih soal-soal Ujian Nasional. Dengan Latihan Soal UN 2011 maka diharapkan siswa bisa lebih baik lagi nilai UN-nya dan tentunya diharapkan bisa lulus Ujian Nasional 2011.


Tim kami memberikan Latihan Soal UN 2011 untuk setiap Jenjang Pendidikan (Sekolah)

Latihan UN Jenjang Pendidikan Dasar



  1. Latihan UASBN SD/MI 2011, silakan bisa Anda ambil disini

  2. Latihan UN SMP/MTs 2011, silakan bisa Anda ambil disini


Latihan UN Jenjang Pendidikan Menengah



  1. Latihan UN SMA/MA 2011, silakan bisa Anda ambil disini

  2. Latihan UN SMK 2011, silakan bisa Anda ambil disini

  3. Latihan UN Paket C, silakan bisa Anda ambil disini


Opini

Saat ini, masih banyak cara dan trik untuk metode pembelajaran instan bagi siswa yang akan menghadapi UAS dan UN. Penawaran teknik alternatif pembelajaran tersebut meningkat, khususnya di internet, menjelang diselenggarakannya UAS dan UN. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengejar target nilai akademik kelulusan siswa.

Hal ini terutama berlaku bagi mata pelajaran matematika. Selama ini, masih banyak kekhawatiran siswa yang akan menghadapi ujian ditangani dengan pembelajaran instan, sebagai upaya peningkatan kemampuan melalui metode cepat dan praktis. Tidak ada trik praktis dalam mempelajari sebuah ilmu pengetahuan, khususnya matematika. Diperlukan proses dasar yang selanjutnya ditingkatkan melalui pengembangan materi pembelajaran mata pelajaran tersebut.

Selain itu, orientasi publik saat ini masih mengedepankan nilai akademisi ketimbang proses yang harus dijalani siswa. “Penekanan pada siswa saat ini ialah imbauan agar mereka tidak usah takut dengan nilai. Pada kenyataannya, rata-rata nilai siswa pada tahun kemarin termasuk baik. Bahkan, rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran matematika lebih unggul di atas mata pelajaran bahasa Indonesia,” ucap Nurjanah.

Matematika termasuk pada keilmuan hard science. Hal ini dapat diartikan struktur materi pembelajarannya sudah sangat jelas, dan tidak ada unsur ambigu di dalamnya.

Matematika pun bukan hanya mempelajari tentang angka, karena di dalamnya terdapat beberapa bagian lain seperti, geometeri dan statistik. Ada bagian yang sangat dipengaruhi dan tergantung pada psikologis sesorang yang mempelajarinya. Hal ini akan sangat bergantung pada pola pengajaran guru yang harus mengetahui sejauh mana perkembangan siswa.

Prediksi UAN SMP

Prediksi Soal UN SMP 2011ini kami susun dan berlaku bukan hanya untuk SMP (Sekolah Menengah Pertama) tetapi tentu saja berlaku pula untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) dalam rangka persiapan UN SMP 2011 yang lebih matang dan terarah sebab disusun oleh para pengajar yang berpengalaman di bidangnya. Kami lebih senang mengistilahkan Prediksi Soal UN SMP 2011 ini dengan istilah Latihan yang terarah Ujian Nasional SMP / MTs karena semua jenis soal yang diujikan berusaha kami sesuaikan dengan Kisi-kisi Ujian Nasionalyang diterbitkan oleh 

Kementrian Pendidikan Nasional atau Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Kepala Bidang Analisis dan Informasi Pusat Penilai Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan Nasional ( Kemendiknas), Haris Sertiadi mengatakan tahun 2011 mendatang pelaksanaa ujian nasional ( UN) akan di evaluasi.
“ UN itu sebagai entry point untuk membina sekolah-sekolah di Indonesia. Untuk tahun 2011, UN akan dievaluasi,”tegas Haris, pembicara dalam dialog publik dengan pendidik dan tenaga pendidik, di pendopo Lapangan Merdeka, di arena pameran pendidikan Olimpiade Sains Nasional ( OSN) ke IX, siang ini.
Hari menambahkan, UN itu perlu dievaluasi supaya pelaksanaannya lebih baik, bagus dan memiliki metode. Hari juga mengungkapkan untuk evaluasi UN ada beberapa opsi yang perlu dilakukan.
“ Opsi tersebut, misalnya UN tidak menjadi standar kelulusan tetapi dapat digunakan untuk jenjang pendidkan selanjutnya. Kemudian, UN dijadikan sebagai standar kelulusan tapi yang menentukan kelulusan adalah sekolah. Terakhir, UN untuk menganalisa kecurangan dalam ujian,”ujarnya.
Pelaksanaan UN sesuai dengan PP (Peraturan Pemerintah) No 19 Tahun 2005 Pasal 68. Dimana disebutkan UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan. Selain itu merupakan dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan dan pembinaan dan pemberi bantuan kepada satuan pendidik dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, pungkasnya.
Latihan Soal UN SMP 2011 ini terdiri dari 2 (dua) paket, yaitu Paket 1 dan Paket 2 . Silakan simak dan miliki Latihan Lengkap Ujian Nasional SMP dan MTs ini dan Anda boleh mendownloadnya secara gratis karena kami berikan juga linknya untuk mendownload file-file tersebut. 

Sabtu, 12 Maret 2011

Tugas Pengawas sekolah

Supervisi Pengawas Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar: (1) isi; (2) proses; (3) kompetensi lulusan; (4) pendidik dan tenaga kependidikan; (5) sarana dan prasarana; (6) pengelolaan; (7) pembiayaan; dan (8) standar penilaian pendidikan. Salah satu standar tenaga kependidikan adalah  pengawas satuan pendidikan.
Pasal 10 (sepuluh) dalam Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal-pasal lain yang melandasi tentang kepengawasan adalah pasal 39, 40, 41, 50, dan pasal 66, sedangkan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 masalah kepengawasan dalam bidang pendidikan tertuang dalam standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, dan standar  pengelolaan..
Dalam standar proses pasal 19 ayat (3) disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selanjutnya dalam pasal 23 disebutkan bahwa pengawasan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (3) meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
            Pengawasan pendidikan yang tertuang dalam standar pengelolaan menurut pasal 55 dan 57 PP 19 Tahun 2005  meliputi pemantauan , supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan dan kepala satuan pendidikan (kepala sekolah). Oleh karena itu dimensi manajerial dan supervisi akademik merupakan kompetensi yang harus dimiliki baik oleh pengawas sekolah maupun kepala sekolah seperti yang tersurat dalam Permendiknas Nomor 12 dan 13 Tahun 2007,  terutama yang secara spesifik dapat diimplementasikan kedalam pelaksanaan  pembelajaran yang  acuan inti yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses dan standar penilaian, sedangkan acuan lain yang terkait dalam pelaksanaan pembelajaran adalah .
Di samping itu bahwa salah satu indikator agar pendidikan atau pembelajaran bermutu yang dilakukan oleh guru adalah selalu mengintegrasikan kebijakan pendidikan terkini. Kebijakan UNESCO tentang Educational Sustainable Development (ESD) memberikan arahan agar setiap pendidikan mengintegrasikan konsep-konsep dan nilai-nilai HAM dan Gender Mainstreaming dalam setiap mata pelajaran yang dikembangkan. Integrasi di atas bisa dilakukan baik secara eksplisit dalam kurikulum mapun dalam hidden kurikulum (kurikulum tersembunyi sebagai efek sampingan. Hal ini menjadi sebuah keniscayaan dalam mendidik anak bangsa secara berkualitas. Secara filosofi mendidik perempuan berarti mendidik satu generasi. Filosofi ini dapat menjadi inspirasi dalam mengintegrasikan materi pada saat merancang Silabus, Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan pembelajaran, Penilaian dan Evaluasi pembelajaran.
Sebagai pembina sekolah, pengawas satuan pedidikan tentu harus memahami kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Lebih dari itu ia juga harus menguasai setiap proses, tahapan, maupun teknis  pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, maka ia dapat membantu para kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang mengacu pada  prinsip-prinsip yang ada dalam standar nasional pendidikan.

B.  Dimensi Kompetensi
Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir Diklat Calon Pengawas ini adalah dimensi Kompetensi supervisi akademik.

C.   Kompetensi yang Hendak Dicapai
Setelah mengikuti pelatihan ini calon pengawas diharapkan dapat menilai memantau pelaksanaan pembelajara/bimbingan dan hasil belajar siswa serta me-nganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap mata pela-jaran.

D.   Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi melalui diklat ini adalah apabila penga-was dapat:
1.        Memahami hakikat monitoring pelaksanaan pembelajaran.
2.        Memahami tujuan monitoring pelaksanaan pembelajaran.
3.        Menyusun kerangka monitoring pelaksanaan pembelajaran
4.        Melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran, baik berkaitan dengan kinerja guru, ketersediaan sarana, penggunaan media dan sebagainya.
5.        Melakukan dan menyusun format penilaian pelaksanaan pembelajaran.
 
E.    Alokasi Waktu
No.
Materi Diklat
Alokasi
1.
Konsep mobitoring pelaksanaan pembelajaran.
15 menit
2.
Ruang lingkup kegiatan pemantauan pelaksanaan pembelajaran
15 menit
3.
Pemantauan pelaksanaan pembelajaran, baik berkaitan dengan kinerja guru, ketersediaan sarana, penggunaan media dan sebagainya
1 jam
4.
Penilaian pelaksanaan pembelajaran 
30 menit

F. Skenario
1.      Perkenalan
2.      Pejelasan tentang dimensi kompetensi, indikator, alokasi waktu dan ske-nario pendidikan dan pelatihan monitoring pelaksanaan pembelajara/bim-
bingan dan hasil belajar siswa .
3.      Pre-test
4.      Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan monitoring pelaksana-an pembelajara/bimbingan dan hasil belajar siswa melalui pendekatan an-dragogi.
5.      Penyampaian Materi Diklat:
a.       Menggunakan pendekatan andragogi, yaitu lebih mengutamakan pe-ngungkapan kembali pengalaman peserta pelatihan, menganalisis, me-nyimpulkan, dan mengeneralisasi dalam suasana diklat yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna. Peranan pela-tih lebih sebagai fasilitator.
b.      Diskusi tentang indikator keberhasilan pelatihan  penilaian kinerja ke- pala sekolah.
c.       Praktik menyusun instrumen  monitoring pelaksanaan pembelajara/ bimbingan dan hasil belajar siswa.
6. Post test.
7. Refleksi bersama antara peserta dengan pelatih mengenai jalannya pelatihan.
8. Penutup 
lebih lengkap silahkan download disini
lebih lengkap tentang fungsi kerja pengawas klik disini

supervisi guru

  1. Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
  2. Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
  3. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif,   bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
  4. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
  5. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
  6. Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
  7. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
  1. Supervisi Akademik
  1. Supervisi Administrasi
  1. Supervisi Lembaga
  1. Berkomunikasi dan berinteraksi secara positif dengan siswa
  2. Memperhatikan pertumbuhan sosial dan emosional siswa
  3. Menunjukkan kepedulian terhadap siswa dan mendengarkan segala masalah mereka dengan penuh perhatian dan empati
  4. Bekerjasama dengan baik dengan semua staf
  5. Menjaga hubungan yang positif dengan orang tua dan orang lain di lingkungan sekolah
  6. Menghormati dan dihormati oleh orang lain baik itu kolega dan orang tua
  1. Menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang membangun dalam perencanaan dan perorganisasian pengajaran
  2. Menunjukkan pengetahuan yang luas mengenai perilaku siswa yang sesuai dengan usianya
  3. Menyusun pengalaman yang sesuai bagi perkembangan sosial siswa
  4. Menjaga espektasi yang tinggi namun realistis mengenai siswa
  5. Mengetahui/ menyadari kebutuhan khusus siswa dan berusaha untuk memenuhinya
  1. Memberikan kontribusi tujuan sekolah
  2. Berusaha melaksanakan visi dan misi sekolah
  3. Menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan siswa
  4. Melaksanakan tugas-tugas rutin tepat pada waktunya dan dapat dipercaya
  5. Menjunjung tinggi peraturan-peraturan dan tanggung jawab secara profesional
  6. Membantu dalam penyeleksian materi/ bahan pelajaran
  7. Tetap mengikuti arah dan aktivitas dalam wilayah kurikulum
  8. Berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan staff
  1. Observasi formal merupakan alat penting dalam proses supervisi namun observasi informal dapat memberikan informasi yang tidak kalah penting seperti ketrampilan mengajar dan penampilan mengajar di kelas sehari hari
  2. Jika kita ingin melaksanakan observasi informal yakinkan bahwa guru mengetahui bahwa ini adalah kebijakan dari Anda
  3. Untuk observasi formal perlu dibuat laporan tertulis/ ringkasan sebagai feedback
  4. Untuk observasi informal biasanya feedback diberikan secara lisan atau dengan catatan kecil segera sesudah observasi informal dilakukan
  1. Membantu guru merefleksikan apa yang akan mereka lakukan atau dapatkan sebagai usulan ide-ide untuk pengajaran yang akan dilakukan
  2. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menolong guru agar fokus pada materi yang akan diobservasi
  3. Menyelidiki apakah ada siswa dalam kelas yang memiliki perilaku yang harus diperhatikan secara khusus
  4. Membahas strategi dan teknik apa yang akan dipergunakan saat mengajar
  5. Menetapkan isi pelajaran, apa awal dan akhirnya
  6. Mendiskusikan harapan-harapan guru dan apa kekuatiran guru tentang pelajaran
  7. Menjelaskan apa peran Kepala Sekolah dalam observasi
  1. Kepala Sekolah harus tiba di kelas tepat waktu sesuai dengan jadwal yang disepakati
  2. Memberi salam kepada semua siswa
  3. Duduk di tempat yang nyaman untuk melakukan observasi (mampu mengobservasi semua interaksi yang terjadi antara guru dan siswa)
  4. Selama observasi, kepala sekolah dapat merekam percakapan antara guru dan siswa
  5. Kepala Sekolah harus ada di kelas sampai pelajaran selesai dilaksanakan
  1. Apakah pengajaran diberikan secara jelas kepada siswa dan sesuai dengan tujuan pengajaran yang dibuat oleh guru?
  2. Apa yang dilakukan oleh guru untuk memotivasi siswa atau menciptakan rasa antusias siswa
  3. Apakah terlihat bahwa rencana pengajaran telah dipersiapkan oleh guru dengan baik
  4. Apakah penjelasan yang diberikan oleh guru cukup jelas
  5. Apa yang dilakukan guru untuk memaksimalkan partisipasi siswanya
  6. Apakah materi pengajaran dipergunakan dengan tepat
  7. Apakah jalannya pengajaran berlangsung terlalu cepat atau terlalu lambat
  8. Bagaimanakah guru memeriksa pemahaman siswanya
  9. Apakah teknik bertanya sudah dilakukan dengan tepat
  10. Apakah memonitor kemajuan siswanya
  11. Apakah nada positif/ antusias meliputi ruangan kelas
  12. Apakah manajemen kelas efekif
  13. Apakah masa transisi berlangsung dengan baik
  1. Catatan selama observasi tidak digunakan untuk mencari kesalahan. Catatan ini hanya digunakan untuk menulis apa yang sedang diobservasi
  2. Sesudah observasi selesai, berilah kata-kata positif kepada guru tentang pelajaran yang baru selesai diobservasi
  3. Sesudah berada dalam ruang kepala sekolah, barulah dibahas apa yang tertulis dalam laporan observasi
  4. Dalam laporan observasi perlu ditulis apa yang patut dihargai/ penilaian positif dari guru dan apa yang perlu diperbaiki dari guru atau bagaimana guru dapat mengembangkan pengajarannya.
  5. Dalam penulisan laporan observasi, perlu ketelitian, kepekaan dan profesionalisme dari Kepala Sekolah
  6. Selain itu, diperlukan persiapan waktu untuk menuliskan data yang akurat dan reflektif.
  1. Pertemuan sesudah observasi merupakan pertemuan yang sangat penting dan tak ternilai karena guru diikutsertakan dalam dialog yang profesional
  2. Dialog harus segera dilaksanakan sesudah observasi karena semua kejadian, strategi yang dipakai dalam mengajar dll masih segar dalam ingatan baik itu kepala sekolah maupun guru
  3. Perlu suasana yang positif dalam pertemuan ini
  4. Terima guru untuk masuk ruangan dan persilahkan untuk duduk
  5. Usahakan agar tidak ada gangguan ketika pertemuan berlangsung
  6. Mulailah pertemuan dengan memberitahu tujuan pertemuan, merayakan kesuksesan dan untuk meningkatkan pengajaran secara profesional
  7. Mintalah guru untuk menyampaikan perasaannya tentang pelajaran yang telah dilaksanakan, apakah pelajaran berlangsung dengan baik, bagaimana kesan siswa, apa yang masih perlu untuk diperbaiki
  8. Evaluasi pribadi/ refleksi adalah teknik yang berguna untuk mengembangkan diri secara profesional
  9. Dalam pertemuan ini ditinjau kembali semua tujuan pelajaran yang dibuat oleh guru. Apakah semua tujuan itu tercapai, apa yang telah dilakukan guru untuk mencapai tujuan tersebut.
  1. Guru yang berpengalaman
  1. Guru pemula
    1. Kunjungan Terjadwal
    2. Kunjungan Informal
    3. Kunjungan Formal
 mau download klik disini
instrumen supervisi akademik klik disini
instrumen supervisi skl disnii
instrumen kemampuan manajemen kepala sekolah disini